Jumat, 02 September 2016

Diet Vegan atau Ketogenic, Pilih Mana?

Percaya ga percaya cake yang menggiurkan ini adalah cake vegan loh!
Sumber dari nirvanacakery.com
Banyak baca banyak bingung. Ada benarnya juga pernyataan ini, setidaknya untuk urusan yang satu ini. Yaitu soal diet. Saya tertarik mengamati aneka macam diet yang dilakukan oleh sebagian orang. Mengacu pada pelajaran biologi yang pernah saya terima, long time ago, manusia pada dasarnya adalah makhluk omnivora, pemakan segala. Entah sekarang masih seperti itu atau bukan pelajarannya? Sepertinya masih, ya? Artinya manusia memiliki kapabilitas untuk memakan segala jenis makanan. Ada juga makhluk yang terkategori herbivora, pemakan tumbuhan, dan ada pula karnivora, pemakan daging. Nah, berdasar pemahaman dasar ini kadang saya jadi terkagum-kagum manakala mendapati fakta bahwa ada manusia yang memiliki pola diet seperti herbivora saja atau karnivora saja, alih-alih omnivora.

Gaya hidup vegan, di mana orang-orang yang menjalani sama sekali tidak mengonsumsi daging jenis apa pun. Mereka murni memakan tetumbuhan sahaja. Ada. Banyak. Apakah mereka baik-baik saja? Ya, mereka baik-baik saja. Bahkan tak jarang saya mengagumi mereka. Dari segi fisik, mereka tampak prima, cenderung kurus tapi soal otot jangan tanya, oke-oke loh. Sebagai catatan, yang saya amati kebanyakan para yogi sih hehehe. Mereka berprinsip bahwa semua yang bernyawa berhak hidup berdampingan bersama di bumi. Mereka bukan makanan. Seperti si hiu dan kawan-kawannya bilang di film Nemo, fish are friends not food. Tuh hiu aja vegan :D.




Kebalikan dengan pola makan herbivora, beberapa waktu terakhir ini saya baru saja mendapati bahwa rupanya ada juga sebagian orang yang pola dietnya sama sekali kebalikan dengan para vegan. Ya, mereka semacam manusia macan, asli pola makannya hanya mengonsumsi hewani, lemak. Seperti halnya vegan yang ada tingkatannya, vegan murni, vegetarian telur, susu dan lainnya, pola makan ala karnivora ini juga bertingkat. Salah satunya adalah yang disebut ketogenic diet. Diet keto masih memungkinkan konsumsi sayur dan buah tertentu dalam jumlah terbatas pada tahapan-tahapan lanjutnya. Salah satu testimoni mengenai pola diet daging-dagingan ini, secara mengejutkan, selain menyehatkan rupanya sama juga dengan dietnya vegan, yaitu efektif untuk urusan turun berat badan. Seperti sulit dipercaya kan, ternyata lemak bisa dibasmi oleh lemak! Saya sampai rada melongo mendengarnya. Jadi dalam daftar menu pola diet keto dan karnivora ini, silakan kalian makan gulai kambing, kari ayam, coto makassar, konro, palubasa sepuasnya tanpa merasa berdosa! Malah berat badan bakalan turun! Kok bisa? Silakan googling ya, banyak artikelnya, banyak sumber bacaannya (salah satu web indonesia tentang diet karnivora : pantangdiet.com). Atau carilah komunitasnya supaya bisa lebih banyak belajar dan dapat mentor yang kompeten, in case kalian berminat. Jangan sampai sekadar baca tulisan ringan di blog ini saja loh, hehehe.

Gimana engga ngeces kalo diet menunya semacam ini coba? :D
Sumber gambar : http://resephariini.com/

Nah, di sinilah kemudian saya menjadi bingung. Ternyata banyak sekali ya, namanya diet dalam rangka pola hidup menuju sehat itu. Saya jadi galau mau ikuti yang mana. Masing-masing pola memiliki kelebihan, sangat meyakinkan dalam menyajikan segala keunggulannya. Jadi gamang kite, Mak! :D

Yang jelas, dalam pola diet apa pun, ada satu titik temu di mana semua mencapai kata sepakat. Yaitu olahraga. Mau kamu mengadopsi pola makan sehat ala apa pun, olahraga tetap perlu, tidak pernah menjadi bahan perdebatan. Jadi sementara saya masih memilah dan memilih tipe diet yang paling cocok, ayoklah kita lakukan yang pasti-pasti dulu. Ayo, terus bergerak!

Salam Blogahraga!

Tidak ada komentar: